Rabu, 06 April 2016

[Book Quotes] Somewhere Only We Know by Alexander Thian


Halo teman pembaca semua!

Sudah baca postingan review buku Somewhere Only We Know kemarin? Nah, selain isi ceritanya yang bagus, di buku ini juga banyak bertebaran kutipan atau quote-quote menarik yang sangat disayangkan apabila tidak aku bagikan.

Sebelumnya, jujur aku sangat kagum dan suka dengan gaya menulis koh Alex yang terbilang asyik. Ya, keren untuk seorang penulis yang menulis debut fiksi pertamanya. Dan, aku yakin kalian akan rugi jika nggak membaca bukunya. Koh Alex ini memiliki selera humor yang cukup baik. Seperti yang sudah aku tulis di review kemarin, banyak adegan di Somewhere Only we Know yang banyak memancing gelak tawa. Rasanya asyik gitu, romance dipadukan dengan unsur komedi.

Dan, pastinya tulisan koh Alex ini bikin nagih euy. Ditunggu banget nih koh buku fiksi berikutnya, hehe. Oh iya, kalian sudah penasaran ya quote-quote manis apa saja yang ada di buku ini?

Oke, langsung saja, aku akan mulai menebar-nebarkannya untuk kalian semua.

Selamat membacaaa…..


“Addicted to pain is not an escape from reality.”

Hlm. 6

*

“Gue percaya bahwa tawa yang tulus akan mencapai mata. Elo tertawa bahagia, mata elo akan berkata hal yang sama.”

Hlm. 20

*

“Just when you think your secret is safe, that’s the moment you lower your guard,”

Hlm. 22

*

“Lagian, gue nggak percaya ah, sama yang namanya happy ending. Kalau beneran happy, kenapa harus ada ending-nya, coba? Nggak make sense! Nggak ada yang namanya ‘happy ending’. Semua hal yang berakhir selalu ninggalin kepahitan dan kesedihan karena rasa manis dan bahagianya sudah habis. Fin. Tamat. Finish. Kelar.”

Hlm. 52

*

“People fear what they don’t know. But once they get to know things, it feels easier day by day.”

Hlm. 74

*

“Apa pun yang kita lakukan, pasti ada pengaruhnya untuk orang lain. Mungkin kita merasa yang sudah kita lakukan itu remeh. Kita nggak pernah tahu, hal yang kita anggap remeh ternyata menjadi inspirasi untuk orang lain.”

Hlm. 128

*

“…karena buat banyak orang, kesepian yang mendera adalah pembunuh jiwa yang sesungguhnya. Kematian raga bukan apa-apa dibanding hidup dalam sepi yang riuh.”

Hlm. 152

*
“Ketika elo berpikir sudah menemukan seseorang yang perfect, itulah saat dia menunjukkan semua cacatnya yang justru paling nggak elo suka.”

Hlm. 154

*

“Love isn’t blind. It sees, but it doesn’t mind. Elo  melihat kekurangan orang yang elo sayang. Tapi, ya namanya juga sayang, jadi… nggak apa-apa. Semua yang jelek-jelek termaafkan karena elo sadar elo lebih mementingkan cinta ketimbang meributkan kelakuannya. Iya, kan?”

Hlm. 165

*

“When you’re with someone you really adore, it’s the little things he does for you that matter the most.”

Hlm. 181

*

“…kenangan itu seperti hantu, menyelinap tanpa aba-aba, tanpa mengetuk pintu atau mengucapkan salam layaknya tamu. Lalu, ketika sedang didera kenangan yang bertubi-tubi, kenyataan kembali menghantam, menjadikan kita makhluk amfibi yang hidup di masa kini sekaligus masa lalu. Perangkap yang sungguh pahit.”

Hlm. 183

*

“Tidak ada orang yang benar-benar mahir menghindari kenyataan. Tak ada orang yang benar-benar ahli berlari dari kenangan. Pada satu titik, kita semua akan membentur tembok tak tertembus, atau terpeleset, tersandung, jungkir balik, terkapar, lalu dibungkus duri-duri tajam kenyataan dan kenangan. You can never escape reality and memories.”

Hlm. 183

*

“Orang sering menyalahartikan cinta dengan perasaan tak ingin sendiri dan kesepian.”

Hlm. 188

*

“Ruang dan waktu tak ada artinya lagi ketika kau merelakan diri tersesat di labirin yang di kanan kirinya berjajar pintu-pintu memori yang menghidangkan luka segar nan menggoda.”

Hlm. 192

*

“Ketika harus membuat seseorang berbicara, terkadang elo harus menghajar titik lemahnya.”

Hlm. 221

*
“Expectation, is a beautiful word. It is so easy to create a quote on how it’s better to live with low expectation. Until I realised it’s a godamn hard thing to do. Now I feel like laughing at my self. A not so funny laughter.”

Hlm, 258

*

“Rasa sakit adalah sebuah pengingat bahwa gue adalah manusia. Dan, tanpa harapan, tak ada yang namanya hidup.To expect is to give purpose in life.”

Hlm. 262

*

“Karena walau tragis, kisah cinta itu tetap romantis.”

Hlm. 303

*

“Kau tahu? Semua cinta berakhir tragis karena selalu ada kematian yang akan memisahkan. Namun, ia juga romantic, karena memercikkan satu pengharapan. Buat saya, pengharapan adalah hidup yang sesungguhnya. Karena buat apa kau hidup jika kau tak punya harapan?”

Hlm. 303

            Nah, bagaimana quote-quote-nya? Ada yang cocok dengan perasaan kalian kah? Hehe

                               Sampai bertemu di postingan ‘Book Quotes’ yang selanjutnya ya…

               Terima kasih!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar