Kamis, 11 Agustus 2016

TEST PACK: The bright side from Ninit Yunita


Judul : Test Pack
Penulis : Ninit Yunita
Cetakan : Ketiga, Oktober 2005
Tebal : xiv + 230 hlm
Penerbit : Gagas Media
Kategori : Novel
ISBN : 979 – 3600 – 96 – 9 


Blurb:

Sebagian dari kita mungkin ada yang mencintai seseorang karena keadaan sesaat. Karena dia baik, karena dia pintar, even mungkin karena dia kaya.

 Tidak pernah terpikir apa jadinya, kalau dia mendadak jahat, mendadak tidak sepintar dahulu, atau mendadak miskin.

Will you still love them, then?

That’s why you need commitment

Don’t love someone because of what/how/who they are

From now on, start loving someone

Because you want to.

***


“Nikah sama kamu udah bikin saya bahagia. I couldn’t ask for more. Punya anak atau nggak, jadi urusan terakhir. Nggak terlalu penting.”
Hlm. 10

“I always tell you how much I love you. I don’t need flowers to say it.”
Hlm. 95

Sebenarnya novel Test Pack udah nggak asing banget di telingaku. Selain karena memang bukunya yang bagus, juga karena buku ini sudah diapatasi ke layar lebar. Sebenarnya, aku juga nggak tau sih apa yang sebenarnya ingin aku tuliskan di review singkat ini. Karena sepanjang cerita, aku sangat menikmati permainan alur dan kisah yang dilakonkan oleh masing-masing tokohnya. Jadi, mungkin yang ingin aku bahas kali ini cuma kelebihan atau kesan yang aku dapatkan dari buku ini saja. Dan rasanya, aku tidak seperti menulis resensi di sini, melainkan cuma untuk memamerkan betapa kerennya novel ini. Sumpah, jauh banget dari yang namanya ‘resensi’ heheh.

            Pertama, novel ini berhasil mengangkat kegelisahan yang banyak dialami oleh sepasang suami istri di negara kita ini. Dan mungkin juga berjuta pasangan lain di penjuru dunia. Susah hamil dan mendapat anak adalah premis yang Kak Ninit angkat di novel ini. Begitu sederhana memang, tapi lewat kemahiran tangan si penulis, ide cerita yang begitu sederhana ini mampu tersampaikan secara baik, utuh, dan dapat menyalurkan makna yang tersirat di dalamnya. Duh, gimana ya, aku rasa novel ini benar-benar lengkap isinya. Mulai dari beberapa usaha yang dilakukan pasutri dalam mendapatkan anak, sikap mereka yang menunjukkan keirian saat melihat orang lain bisa hamil, bahkan sampai usaha mereka untuk mempertahankan hubungan yang bisa dibilang tidak mudah ini.

                Kemudian, selain mengundang rasa simpati dan tak jarang juga memancing kesedihan, Kak Ninit juga berhasil  membuat pembacanya senyam senyum sendiri karena banyak adegan manis nan romantis yang…. aduhai banget deh. Apalagi pas menjelang ending-nya, ya tuhaannn… aku hampir aja nangis, hahahaha. Sumpah, sukak banget sama novel ini dari awal sampai akhir. Top Markotop deh pokoknya buat tulisan dari istri Kang Adhitya Mulya ini, hehehe. Nah berhubung otakku juga buntu mau nulis apa, dan nggak ada apa pun yang ingin aku komenin dari novel ini, jadi udahan dulu ya. Yang penting intinya: really like this book!

                Ok, aku ingin merekomendasikan buku ini kalian—terutama pasangan suami istri—yang sedang dihadapkan pada permasalahan susah memiliki anak. Yang penting, jangan sekali pun mengambil jalan pisah/cerai. Semua masih bisa disikapi dengan cara yang lebih baik kok. Jika Kakang Rahmat dan Neng Tata aja bisa, kenapa kalian tidak?

***

“I love you because I want to. That’s a powerfull sentences. Right there.”
Hlm. 225


3 komentar:

  1. Belum kesampean juga baca novel ini. Aku seringnya baca tulisan suami Mbak Ninit xD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lahh, aku malah kebalikannya. Udah baca bukunya Teh Ninit, tapi malah pengin baca buku suaminya, hehehe.

      Hapus
  2. haha kebalikk, cuma dua sih yg Jomblo ama Sabtu Bersama Bapak ckck

    BalasHapus