Jumat, 23 Februari 2018

Scheduled Suicide Day: Kematian adalah Pilihan Terbaik




Judul : Scheduled Suicide Day
Penulis : Akiyoshi Rikako
Tahun terbit : 2017
Tebal : 280 hlm
Penerbit : Haru
Kategori : J-Lit
ISBN : 978 – 602 – 6383 – 19 – 8 


Blurb:

Ruri yakin ibu tirinya telah membunuh ayahnya.
Tak sanggup hidup bersama ibu tirinya, Ruri bertekad bunuh diri untuk menyusul ayahnya.

Ruri akhirnya pergi ke desa yang terkenal sebagai tempat bunuh diri, tapi dia malah bertemu dengan hantu seorang pemuda yang menghentikan niatnya. Hantu itu berjanji akan membantu Ruri menemukan bukti yang disembunyikan oleh ibu tirinya, dengan janji dia akan membiarkan Ruri mencabut nyawanya seminggu kemudian jika bukti tersebut tidak ditemukan.

Itulah jadwal bunuh diri Ruri: satu minggu, terhitung dari hari itu.

***






Hidup Ruri yang awalnya terasa sangat lengkap dan bahagia, tiba-tiba hancur secara perlahan. Ibunya meninggal secara tiba-tiba di suatu pagi. Padahal, sebelumnya ia terlihat baik-baik saja, bahkan belakangan ini Ibunya terlihat sangat aktif dengan usaha yang sedang ia kembangkan dengan Ayah Ruri.

Beberapa bulan setelah kematian Ibu,  tiba-tiba Ayah Ruri meminta izin untuk menikah dengan perempuan lain bernama Reiko. Kehadiran Reiko yang menggantikan sosok Ibu bagi Ruri ternyata tidak bisa ia terima sepenuhnya. Terlebih, perempuan itu terlihat lebih mendominasi bisnis yang sedang dijalankan Ayahnya sebagai seorang koki.

Bahkan, hadirnya Reiko bukan malah melanjutkan apa yang sudah direncanakan oleh almarhum Ibu Ruri, namun justru menerapkan konsep-konsep dan aturan baru untuk restoran. Perempuan itu bahkan tidak terlalu mementingkan fengshui yang mana sebelumnya dijunjung tinggi oleh Ibu Ruri dalam menjalankan restoran. 

Hingga puncaknya, suatu pagi Ruri menemukan Ayahnya terkulai tidak bernyawa di meja kerjanya, dan dengan Reiko yang berdiri di sampingnya. Setelah kematian Ayahnya itu, hidup Ruri terasa sangat berat. Namun satu hal yang aneh, Reiko tidak kelihatan berduka sama sekali. Sepeninggal Ayahnya, perempuan itu justru semakin berkuasa dalam bisnis restoran yang telah dibangun Ayah dan Ibu Ruri itu.

Dari situ, Ruri menyimpulkan satu hal penting: Reiko, ibu tirinya itulah yang sudah membunuh Ayah Ruri. Demi membuktikan itu, dan karena sudah terlanjur sakit hati, maka pergilah Ruri ke sebuah desa terpencil dan sepi yang terkenal sebagai tempat bunuh diri.

Di desa itulah, Ruri akan pergi menyusul Ayah dan Ibunya…

***

*** SPOILER ALERT ***

Buat kalian penggemar setia Akiyoshi Rikako, I mean, tulisannya, pastilah kalian tahu apa yang menjadi karakteristik dari penulis satu ini. Ending dan plot twist yang tidak tertebak, even bertubi-tubi, dan mungkin juga alurnya yang ‘menyesatkan’.  Tentu setelah melalui The Dead Returns, Girls in The Dark, hingga Holy Mother, kalian akan menemukan kenyataan yang demikian, seperti yang aku sebutkan. Dan mungkin saja, kalian menyukai cara-cara seperti itu. Karena memang tidak bisa dipungkiri, aku pun jatuh cinta dengan ‘kejahilannya’ tersebut. Menyebalkan, tapi bikin ketagihan.

Keadaan seperti itu, tak jarang pasti akan membuat pembaca—termasuk aku salah satunya—akan mematok label yang tinggi untuk tiap karya dari penulis, dan mengekspektasikan cerita dengan pola penulisan yang sama, atau mungkin lebih gila lagi. I know that you hope so, guys. But, you will not find those in this book anymore.  

Did I lay? No. Totally no.

Awalnya aku memang berekspektasi yang sangat tinggi untuk buku ini. Apalagi jika dilihat dari judulnya, sangat menjanjikan bagaimana kemisteriusan ceritanya. Tentang jadwal bunuh diri. Nah, siapa coba yang tidak penasaran? Bunuh diri terjadwal, bagaimana maksudnya? Aku sudah berangan-angan akan segila apa plot twist-nya, atau akan sebodoh apa aku karena tidak bisa menebak akhir ceritanya. Semua sudah kupupuk di awal akan ‘seliar’ apakah buku ini dalam memanjakan pembacanya.

Tapi sayangnya, ceritanya tidak ‘seliar’ yang aku—dan mungkin juga pembaca lain—ekspektasikan. Secara konteks, sebenarnya buku ini bagus. Sangat bagus. Hanya saja, yang membuatnya jadi terkesan kurang nendang adalah karena harapan yang tidak berbalas itu tadi *ahsseeekk* HAHAHAHA. Untuk ukuran buku thriller, it could be said as the best one. Untuk mereka yang mungkin belum pernah membaca buku Sensei sebelumnya, dan baru pertama kali membaca lewat buku ini, absolutely mereka akan merasa it was amazing.

Tapi beda halnya untuk mereka yang sudah baca TGID atau HM, tentu mereka akan merasa seperti, ‘yah, gini aja? / kok nggak seperti buku sebelumnya?’ or any else. And that was what I felt when I have finished this book. Sebenarnya, tidak kecewa membaca buku ini. Tapi ini soal selera, ekspektasi. Kalian tahu sendiri kan, ekspektasi orang memang tidak selalu bisa terpenuhi, dan mungkin juga selalu mengharapkan lebih. Jadi, buat siapa pun yang belum baca SCHEDULED SUICIDE DAY dan sekarang kalian sedang baca review ku ini, tolong jangan underestimate dulu. Mungkin di aku, buku ini terkesan biasa saja, tapi untuk kalian mungkin ini bisa menjadi luar biasa. It just about the taste, guys!

Hal lain yang membuatku merasa kurang puas adalah ending-nya yang mudah tertebak. Oke, aku memang sama sekali tidak bisa menebak tentang siapa Hiroaki sebenarnya. But, at least, aku berhasil menebak bahwa bayang-bayang Reiko tidak ada di balik kematian Ayah Ruri. Is that spoiler too much? Hoho, sorry. I’ve told you in the very beginning that, it could be spoiler, wkwkwk.

Selain itu, di buku ini kita juga sedikit banyak akan tahu tentang budaya kepercayaan Jepang, yaitu fengshui. Ini semacam sebuah kepercayaan yang sangat kental, yang mana orang-orang menganggap ini influence-nya besar banget untuk kehidupan. Ada juga beberapa contoh pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari. Aku tidak terlalu paham memang, karena aku sebenarnya cenderung men-skip bagian-bagian ini. Selain itu, kalian juga akan tahu tentang kepercayaan mengenai hari baik dan buruk yang dianut oleh mayoritas orang Jepang. Informatif banget lah. Yang suka budaya Jepang, rekomen loh baca buku ini.

Dan satu lagi, aku cukup sependapat dengan reviewer lain, ending buku ini manis. Memang berbeda dari buku sebelumnya, tapi cukup lah buat bikin mesam-mesem sendiri hehe.

Thank youuuu!!

***

1 komentar:

  1. Untuk yang lagi galau, yang lagi bosan tidak tahu mau ngapain,
    tenang,,sekarang ada yang akan menghibur kalian sekaligus
    mengisi hari-hari kalian dengan games" online yang pastinya tidak akan
    mengecewakan kalian deh...

    yuk ikutan gabung bersama Pesonasaya.com
    Dapatkan Bonus Rollingan TO Sebesar 0,3 - 0.5% / Hari
    Bonus Referral Sebesar 20% Seumur Hidup

    * Minimal deposit hanya Rp 20.000
    * Minimal tarik dana Rp 20.000
    * Dilayani oleh CS profesional dan ramah
    * 24 jam online
    * Proses Depo & WD super cepat
    * No ROBOT MURNI PLAYER VS PLAYER
    * kamu berkesempatan menangkan Jackpot setiap harinya.

    Info lebih lanjut silahkan hubungi CS 24 Online Setiap hari melalui :
    * PIN BBM : 7A996166
    * WA : +85511817618

    Salam Sukses Pesonaqq.com

    BalasHapus